Hasil Keluar Dalam 10 Menit, Alat Test Corona Ini Diciptakan Putra Indonesia
Ditengah wabah pandemi virus corona saat ini ada sebuah kabar yang cukup menggembirakan. Dikabarkan alat tes mandiri (test kit) untuk virus corona telah berhasil dikembangkan di Indonesia oleh Santo Purnama.
Alat itu disebut mampu menganalisisi enzim pada tubuh manusia sehingga seseorang yang terinfeksi virus corona dapat dengan mudah dalam waktu 10 menit.
Santo yang bekerja di perusahaan Sensing Self, yang berpusat di Singapura itu mengatakan telah memperoleh lisensi edar dari tiga pasar penting di dunia, yaitu Eropa (mendapatkan sertifikasi CE), India (disetujui oleh National Institute of Virology dan Indian Council of Medical Research), serta Amerika Serikat (AS).
Bahkan pihak Amerika Serikat, lewat Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) telah memberikan persetujuan bagi alat tes Sensing Self digunakan di lembaga medis formal.
Sementara itu, India dikabarkan telah memesan alat tes cepat Sensing Self sejumlah 3 juta unit. Santo mengungkapkan bahwa alat uji virus corona itu hanya dibanderol US$10 atau sekitar Rp160 ribu.
“Dengan alat ini, tenaga medis bisa berfokus merawat pasien dengan gejala menengah sampai yang parah, sehingga mereka tidak menghabiskan waktu untuk mengetes ribuan orang,” kata Santo di Jakarta, Kamis, (2/4)
Dilansir dari laman vivanews, Santo mengaku ingin membantu pemerintah Indonesia untuk menyediakan alat tes pendeteksi virus corona secara mandiri. Namun, perusahaannya hingga kini belum mendapat persetujuan dari pemerintah.
“Kami berharap pemerintah bisa memberikan respons positif bagi inisiatif kami untuk membawa alat tes mandiri ini ke Indonesia,” ungkapnya.
Santo mengaku, pemerintah belum merespons permintaannya selama satu bulan lebih. Padahal, Badan Farmasi Eropa memberikan persetujuan dalam dua hingga tiga pekan. Saat ini, Santo dan timnya di Sensing Self mengembangkan solusi lain, yakni tes dengan asam nukleat (nucleic acid test).
Alat tes ini dianggap mampu mendeteksi sampai 99 persen, bahkan pada hari pertama pengguna terpapar Virus Corona COVID-19. Sebagai pembanding, salah satu ilmuwan Singapura bernama Jackie Ying juga mengembangkan alat uji untuk mendeteksi COVID-19 dalam 5 hingga 10 menit.
Santo Purnama dan Shripal Gandhi merupakan partner pendiri Sensing Self. Perusahaan ini bergerak dalam pengembangan alat tes kesehatan mandiri, untuk memberdayakan setiap orang agar dapat mendeteksi kesehatannya masing-masing dan mendapatkan pengobatan di tahap sedini mungkin.
Ia memiliki latar belakang ilmu komputer dan teknologi dari Purdue University dan Stanford University, sementara Shripal Gandhi merupakan lulusan terbaik jurusan teknik kimia dan biosains dari University of Mumbai dan University of California. (*)
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang
Alat itu disebut mampu menganalisisi enzim pada tubuh manusia sehingga seseorang yang terinfeksi virus corona dapat dengan mudah dalam waktu 10 menit.
Santo yang bekerja di perusahaan Sensing Self, yang berpusat di Singapura itu mengatakan telah memperoleh lisensi edar dari tiga pasar penting di dunia, yaitu Eropa (mendapatkan sertifikasi CE), India (disetujui oleh National Institute of Virology dan Indian Council of Medical Research), serta Amerika Serikat (AS).
Bahkan pihak Amerika Serikat, lewat Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) telah memberikan persetujuan bagi alat tes Sensing Self digunakan di lembaga medis formal.
Sementara itu, India dikabarkan telah memesan alat tes cepat Sensing Self sejumlah 3 juta unit. Santo mengungkapkan bahwa alat uji virus corona itu hanya dibanderol US$10 atau sekitar Rp160 ribu.
“Dengan alat ini, tenaga medis bisa berfokus merawat pasien dengan gejala menengah sampai yang parah, sehingga mereka tidak menghabiskan waktu untuk mengetes ribuan orang,” kata Santo di Jakarta, Kamis, (2/4)
Dilansir dari laman vivanews, Santo mengaku ingin membantu pemerintah Indonesia untuk menyediakan alat tes pendeteksi virus corona secara mandiri. Namun, perusahaannya hingga kini belum mendapat persetujuan dari pemerintah.
“Kami berharap pemerintah bisa memberikan respons positif bagi inisiatif kami untuk membawa alat tes mandiri ini ke Indonesia,” ungkapnya.
Santo mengaku, pemerintah belum merespons permintaannya selama satu bulan lebih. Padahal, Badan Farmasi Eropa memberikan persetujuan dalam dua hingga tiga pekan. Saat ini, Santo dan timnya di Sensing Self mengembangkan solusi lain, yakni tes dengan asam nukleat (nucleic acid test).
Alat tes ini dianggap mampu mendeteksi sampai 99 persen, bahkan pada hari pertama pengguna terpapar Virus Corona COVID-19. Sebagai pembanding, salah satu ilmuwan Singapura bernama Jackie Ying juga mengembangkan alat uji untuk mendeteksi COVID-19 dalam 5 hingga 10 menit.
Santo Purnama dan Shripal Gandhi merupakan partner pendiri Sensing Self. Perusahaan ini bergerak dalam pengembangan alat tes kesehatan mandiri, untuk memberdayakan setiap orang agar dapat mendeteksi kesehatannya masing-masing dan mendapatkan pengobatan di tahap sedini mungkin.
Ia memiliki latar belakang ilmu komputer dan teknologi dari Purdue University dan Stanford University, sementara Shripal Gandhi merupakan lulusan terbaik jurusan teknik kimia dan biosains dari University of Mumbai dan University of California. (*)
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang
Sumber : Berbagai Sumber Media Online
Belum ada Komentar untuk "Hasil Keluar Dalam 10 Menit, Alat Test Corona Ini Diciptakan Putra Indonesia"
Posting Komentar